bolaberjaya.com – Piala Presiden 2025 memberikan momen berkesan bagi jurnalis asal Inggris, Liam Rice, yang terkesan dengan nasi kotak yang dihidangkan panitia. Dia bahkan menyebut nasi kotak tersebut sebagai makanan terenak yang pernah ia coba selama bertugas sebagai jurnalis.
Rice yang merupakan wakil dari Oxford Mail, hadir untuk meliput tim Oxford United dalam ajang tersebut, di mana mereka meraih kemenangan gemilang 6-3 melawan Liga Indonesia Allstar dalam pertandingan pembuka grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Makanan yang Tak Terlupakan
Sebelum pertandingan, Liam Rice menyampaikan kekagumannya terhadap nasi kotak yang disajikan. Ia mencuit di akun X-nya, ‘Ini adalah makanan terenak yang pernah saya dapat di ruang pers sebelum pertandingan Oxford United.’
Cuitan tersebut menjadi viral di media sosial, menarik perhatian banyak netizen di Indonesia, dan telah dilihat lebih dari 700 ribu kali hingga berita ini ditulis. Ini menunjukkan bahwa makanan tidak hanya sekadar konsumsi untuk jurnalis, tapi juga menambah pengalaman berharga dalam meliput acara besar.
Pertandingan yang Menarik
Di pertandingan pembuka grup A, Oxford United berhasil mencetak kemenangan telak dengan skor 6-3 terhadap Liga Indonesia Allstar. Gol pertama terjadi pada menit ke-3 dan ke-30 oleh Mark Harris, diikuti oleh gol dari Michal Helik (45′), Thomas Bradshaw (53′), Przemyslaw Placheta (56′), dan Brian De Keersmaecker (68′).
Liga Indonesia Allstar juga menunjukkan performa yang baik dengan tiga gol yang dicetak oleh Riko Simanjuntak (’14’), Rizky Dwi (’75’), dan Eksel Runtukahu. Pertandingan ini disaksikan oleh sekitar 41 ribu penonton, menunjukkan antusiasme besar masyarakat terhadap sepak bola.
Pengalaman Pelatih Oxford United
Pelatih Oxford United, Gary Rowett, membandingkan antusiasme suporter Inggris dan Indonesia dalam konferensi pers pasca pertandingan. Ia menyatakan, ‘Saya rasa kedua negara jelas sama-sama bersemangat soal sepak bola.’
Rowett mencatat bahwa jumlah penonton di laga pramusim di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan di Inggris, menambahkan, ‘Jumlah orang yang datang ke pertandingan di pramusim lebih banyak dibanding di Inggris.’ Ia juga menekankan bahwa pengalaman ini menarik bagi para pemain yang bisa melihat kembang api dan mendengarkan lagu kebangsaan pemilik klub sebelum pertandingan dimulai.